Jangan sembarang berinvestasi sebelum benar-benar memahami perjalanan dan tujuan finansialmu. Yuk, simak 7 Tips Penting Memulai Investasi dengan tepat dalam artikel ini!
Investasi bukan hanya soal menaruh uang pada instrumen tertentu. Setiap jenis dan produk investasi memiliki risiko yang berbeda, sehingga penting untuk memahami langkah-langkah awal saat mau berinvestasi. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi potensi risiko dan kerugian, serta dampak negatif apa saja yang mungkin timbul di masa depan.
Pahami Piramida Perencanaan Keuangan
Ketika memutuskan berinvestasi idealnya dimulai sejak dini, namun tidak ada aturan pasti tentang kapan harus memulainya. Setiap orang mempunyai kondisi keuangan yang berbeda, sehingga aktivitas keuangan juga tidak bisa diseragamkan.
Langkah pertama dalam memulai investasi adalah membuat perencanaan keuangan yang terstruktur. Dengan rencana yang matang, kamu bisa menentukan cara mengalokasikan dan mengelola dana agar tujuan keuangan dicapai dalam waktu jangka pendek dan jangka panjang. Ini memungkinkan kamu menikmati hasil kerja keras dengan bijak, tanpa merasa bersalah karena pengeluaran berlebihan atau merasa kesulitan karena terlalu berhemat.
Sebagai panduan, kamu bisa mengikuti piramida perencanaan keuangan. Sebelum langsung berinvestasi, pastikan kamu telah memenuhi setiap bagian dari piramida tersebut.
- Kelola Arus Kas dengan Baik
Tak peduli seberapa besar pendapatan dan aset yang kamu miliki, tanpa arus kas yang stabil, kamu akan rentan mengalami kekurangan dana. Oleh karena itu, susunlah anggaran untuk setiap pengeluaran, baik kebutuhan maupun keinginan, dan pastikan untuk mematuhinya. Usahakan agar pengeluaran tetap di bawah pendapatan. - Persiapkan Dana Darurat
Setelah arus kas terjamin, langkah berikutnya adalah menyiapkan dana darurat. Dana ini hanya akan digunakan dalam situasi mendesak, seperti kehilangan pekerjaan atau sakit. Simpan dana darurat di rekening terpisah, baik dalam bentuk tabungan atau reksa dana.
Jumlah dana darurat bervariasi sesuai tanggungan finansial. Berikut panduan besarnya:
- Lajang: 6 kali lebih besar dari biaya pengeluaran bulanan
- Menikah, tanpa anak: 9 kali pengeluaran bulanan
- Menikah dengan 1 anak: 12 kali pengeluaran bulanan
Semakin banyak ditanggung maka semakin besar dana darurat yang harus disiapkan.
- Sediakan Dana Proteksi
Karena masa depan penuh ketidakpastian, sisihkan sebagian pendapatan untuk proteksi finansial, seperti asuransi kesehatan. Banyak produk asuransi kesehatan terjangkau yang bisa kamu pilih; paling tidak, kamu bisa memiliki BPJS Kesehatan.
Jika memungkinkan, pertimbangkan juga asuransi penyakit kritis atau asuransi jiwa, terutama jika kamu adalah pencari nafkah utama keluarga.
- Buat Tabungan untuk Tujuan Khusus
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi (minimal 50%), kamu bisa mulai menabung untuk tujuan tertentu, seperti dana untuk membeli rumah, liburan, atau keperluan lainnya. - Rencanakan Dana Pensiun
Pensiun tidak selalu berarti berhenti bekerja sepenuhnya, tetapi memasuki masa di mana kamu tidak lagi mengutamakan uang sebagai tujuan utama. Dengan persiapan dana pensiun yang matang, kamu bisa menjalani hidup lebih santai di usia lanjut.
Tentukan Tujuan dan Pilih Produk Investasi yang Sesuai
Berdasarkan piramida perencanaan keuangan, kamu dapat mulai berinvestasi setelah sebagian dari dana darurat terpenuhi. Langkah pertama dalam investasi adalah menetapkan tujuan serta memilih produk investasi yang sesuai.
Setiap produk investasi memiliki risiko dan karakteristik tersendiri, dan pilihan instrumen investasi harus disesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu yang diinginkan. Misalnya, jika kamu ingin mengumpulkan dana Rp100 juta dalam empat tahun untuk biaya pernikahan, reksa dana pendapatan tetap adalah pilihan yang aman karena risiko relatif rendah. Namun, jika menginginkan potensi keuntungan lebih tinggi (dengan risiko yang juga lebih besar), kamu bisa memilih reksa dana campuran.
Untuk tujuan jangka pendek, seperti menabung selama setahun, reksa dana pasar uang atau deposito bank bisa menjadi pilihan yang baik karena keuntungannya stabil dan risikonya rendah. Sebagian dana darurat juga dapat ditempatkan di reksa dana pasar uang karena tidak terlalu fluktuatif dan mudah dicairkan dibandingkan deposito.
Jika kamu berencana menggunakan hasil investasi dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), produk seperti saham, reksa dana saham, reksa dana indeks, emas, atau properti bisa dipertimbangkan.
Mulailah Berinvestasi Secara Rutin
Setelah menentukan produk investasi dan tujuan, langkah selanjutnya adalah mulai menyisihkan dana untuk investasi secara rutin. Awali dengan produk investasi yang ramah bagi pemula seperti reksa dana, obligasi, deposito, atau emas.
Pastikan kamu memiliki anggaran bulanan khusus untuk investasi. Namun, sebaiknya lakukan ini setelah memastikan arus kas aman dan utang jangka pendek sudah lunas.
Setiap instrumen investasi memiliki persyaratan dan proses pembelian yang berbeda. Contohnya, untuk membuka deposito, kamu bisa mendatangi bank atau membuat rekening deposito melalui layanan m-banking yang tersedia di bankmu, dengan setoran awal minimal sekitar Rp7-10 juta.
Sementara itu, investasi reksa dana bisa dilakukan melalui aplikasi platform investasi reksa dana. Dari aplikasi tersebut, kamu bisa langsung mendaftar dan membeli reksa dana, bahkan dengan nominal kecil mulai dari puluhan ribu rupiah saja di beberapa platform.
Itulah 7 Tips Penting Memulai Investasi untuk kamu semoga bermanfaat dan dapat memberikan keuntungan.