CAPCOM adalah salah satu publisher dan developer game asal Jepang yang paling terkenal. Mereka dikenal karena menghasilkan produk berkualitas tinggi yang sukses menarik perhatian para gamer. Judul-judul seperti Street Fighter, Resident Evil, dan Monster Hunter selalu menjadi favorit di pasaran.
Selain tiga judul terlaris tersebut, CAPCOM terus menciptakan IP baru sebagai bagian dari eksperimen mereka. Tahun lalu, mereka merilis game Shooter berbasis online berjudul EXOPRIMAL, yang sayangnya kurang mendapatkan sambutan dari para gamer sehingga tidak bertahan lama.
Tahun ini CAPCOM menghadirkan IP baru berjudul Kunitsu-Gami: Path of the Goddess, yang kembali mengeksplorasi tema mitologi Jepang, sama seperti mereka lakukan pada masa lalu dengan game OKAMI. Nah Seperti apa eksperimen yang dilakukan CAPCOM ? Yuk baca hingga selesai artikel ini.
Story Kunitsu-Gami: Path of the Goddess
Pada suatu malam, Kuil milik seorang Maiden bernama Yoshiro diserang oleh segerombolan monster yang dikenal sebagai Seethe. Dalam upaya melindungi dirinya, Yoshiro melakukan ritual tarian untuk memanggil seorang prajurit pedang bernama Soh.
Namun, kekuatan Soh tidak mampu menandingi para monster. Ia akhirnya tumbang, dan kekuatannya dihisap oleh monster raksasa. Selain itu, topeng-topeng milik warga, yang menjadi sumber kekuatan mereka, juga dicuri oleh para monster. Terdesak, Soh dan Yoshiro terpaksa melarikan diri ke puncak gunung. Sambil menyusun strategi dan menyelamatkan warga yang tersisa, mereka bertekad merebut kembali kekuatan dan topeng yang telah dicuri oleh Seethe.
Gameplay
Kunitsu-Gami: Path of the Goddess adalah game yang jarang ditemui karena berhasil menggabungkan tiga genre yang biasanya berdiri sendiri—Action, Real-time Strategy (RTS), dan Tower Defense. Ketiganya berbeda jauh, namun Capcom mampu mengolahnya menjadi satu kesatuan yang menarik.
Sebagai pemain yang tidak terlalu menyukai genre RTS, awalnya merasa bingung dengan konsep permainan yang dihadirkan. Namun, seiring waktu, akhirnya menyadari kalau perpaduan ini bisa berjalan dengan baik berkat keahlian Capcom dalam bereksperimen. Lalu, bagaimana integrasi antara Action, RTS, dan Tower Defense dalam game ini?
Berikut ulasan lebih lanjut tentang gameplay-nya
Daytime / Siang Hari
Pada siang hari, Kunitsu-Gami: Path of the Goddess menggunakan sistem stage atau level untuk perkembangan permainan. Siklus waktu berjalan secara bersamaan, dan pada waktu pagi hingga sore, Anda memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai persiapan, seperti menyelamatkan warga, membersihkan area dari kekuatan jahat, atau menghancurkan objek tertentu. Setiap stage memiliki misi spesifik yang, jika diselesaikan, akan memberikan hadiah.
Dalam game ini, Anda berperan sebagai Soh, seorang pengawal Maiden Yoshiro, yang memiliki kemampuan untuk memurnikan kekuatan jahat. Tugas kamu adalah menyucikan Gunung Kafuku yang telah terkontaminasi. Yoshiro sendiri adalah NPC yang bertindak sebagai “Tower” yang harus Anda lindungi. Jika Yoshiro terbunuh oleh monster, permainan akan berakhir.
Namun, Yoshiro bukan hanya “Tower” pasif, ia harus berjalan menuju gerbang Torii untuk menyelesaikan stage. Sayangnya, pergerakannya yang lambat, meskipun dapat dipercepat, tetap memakan waktu lama dibandingkan dengan Soh yang bisa mencapai jarak dalam hitungan detik, membuat perjalanan terasa lamban dan kurang efisien.
Nightime / Malam Hari
Saat malam tiba dan gelap menyelimuti, permainan yang sebelumnya terasa santai berubah drastis menjadi lebih intens karena para monster mulai menyerang desa. Kamu harus berjuang bersama warga untuk menghentikan monster-monster yang masuk melalui gerbang Torii. Setiap gelombang serangan membawa banyak monster yang akan menghancurkan apapun yang mereka temui, termasuk Maiden Yoshiro.
Sebagai Soh, tugas kamu adalah membasmi mereka dengan menggunakan pedang. Soh dapat melancarkan kombo sederhana dengan menggabungkan tombol kotak dan segitiga. Sayangnya, jurus yang dimiliki Soh terbatas, sehingga kamu akan melihat kombo yang sama berulang kali sepanjang permainan.
Role
Dengan menyelamatkan warga yang terinfeksi kekuatan jahat di siang hari, kamu dapat merekrut mereka menjadi pasukan yang akan membantu menghadapi monster di malam hari. Kamu memiliki kemampuan untuk menentukan peran masing-masing dalam tim.
Ada total 12 peran yang bisa dibuka selama permainan, yaitu Woodcutter, Archer, Ascetic, Thief, Sumo Wrestler, Shaman, Spearman, Marksman, Priest, Cannonner, Sorcerer, dan Ninja. Setiap peran dapat di-upgrade dengan mengalokasikan sumber daya bernama Musubi, yang berguna untuk membuka kemampuan baru atau meningkatkan atribut mereka.
Pada awal permainan, hanya ada Woodcutter sebagai pilihan peran untuk warga. Seiring dengan kemajuan permainan, kamu akan dapat membuka peran-peran lain dengan fungsi yang berbeda. Misalnya, Archer efektif melawan monster terbang, Shaman dapat menyembuhkan unit pasukan, dan Thief dapat membuka kunci serta mencari harta karun.
Di sinilah elemen strategisnya muncul; selain mengendalikan Soh sebagai karakter utama, Anda juga dapat mengatur arah pergerakan pasukan Anda. Apakah mereka akan membantu di garis depan untuk menghadapi serangan monster atau diposisikan di belakang sebagai penembak jitu, penyokong, atau penyembuh.
Boss Battle
Setelah matahari terbit, gelombang serangan monster berakhir, dan Anda dapat kembali mengarahkan Yoshiro untuk menuju gerbang Torii dan menyelesaikan tahap tersebut. Setelah itu kamu bisa melanjutkan ke tahap berikutnya, yang biasanya menampilkan boss.
Pertarungan boss dalam game ini akan menguji keterampilan dalam bertindak, merencanakan strategi, serta melindungi “Tower”. Kamu mungkin akan menghadapi kematian berkali-kali dalam pertarungan melawan boss, karena tingkat kesulitannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan monster Seethe biasa. Terkadang, kamu perlu mengatur ulang peran para warga, bereksperimen, dan mencari cara yang paling efektif untuk mengalahkannya.
Repair Base
Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, kamu dapat kembali ke tahap yang sudah diselesaikan dan menugaskan beberapa warga yang telah diselamatkan untuk membangun atau memperbaiki fasilitas di desa.
Perubahan dari pembangunan baru akan terlihat setelah kamu menyelesaikan satu atau lebih tahap. Dengan cara ini, kamu memiliki alasan untuk mengunjungi kembali area yang telah dilalui guna meningkatkan kemampuan Soh, memperoleh kekuatan, item, dan sumber daya.
Visual dan Audio
Daya tarik utama dan nilai jual dari game ini terletak pada presentasi visualnya. Penggunaan warna-warna cerah yang kontras dengan tema dunia yang gelap menciptakan tampilan visual yang sangat menarik. Desain seni yang ditampilkan juga memiliki estetika yang luar biasa, berhasil menangkap atmosfer mitologi Jepang kuno dengan detail yang mendalam, mulai dari karakter, pakaian, hingga monster yang terinspirasi oleh cerita rakyat.
Salah satu elemen terbaik dalam game ini adalah presentasinya. Selain visual yang menawan, audionya juga sangat mengesankan. Saat siang, melodi piano yang lembut menciptakan suasana hangat, sementara ketika malam tiba, musik berubah dengan dominasi dentuman perkusi yang membuat suasana menjadi lebih intens dan menegangkan.
Meskipun sulih suara karakter tidak terlalu mencolok, suara monster iblis sangat mengintimidasi dan menakutkan, kadang disertai jeritan manusia yang seolah-olah telah dimakan oleh mereka.
Bagi kamu yang mungkin bosan dengan rilis game baru dari CAPCOM seperti Resident Evil atau Monster Hunter, munculnya IP baru seperti Kunitsu-Gami menawarkan penyegaran dan menunjukkan bahwa CAPCOM masih bisa bereksperimen.
Dengan harga yang mencerminkan game AAA berbudget besar, Kunitsu-Gami hadir sebagai kejutan yang lebih baik dibandingkan EXOPRIMAL. Game ini unik dan tidak sering muncul.
Sebagai judul eksperimental dengan genre niche, Kunitsu-Gami: Path of the Goddess mungkin tidak cocok untuk semua orang. Namun, CAPCOM berhasil menggabungkan tiga genre yang tampaknya bertolak belakang, yang ternyata dapat bersinergi dengan baik jika dibangun dengan formula yang tepat. Jika kamu mencari game yang tidak mainstream, Kunitsu-Gami layak dicoba.
Jika masih ragu, maka bisa mencoba versi demo sebelum memutuskan untuk membeli. Namun, perlu dicatat bahwa game ini hanya tersedia dalam bentuk digital, dan belum ada informasi mengenai edisi fisiknya di masa depan.